LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
(ANATOMI KATAK)

Nama :
Mohamad Ilyas
NIM :
60400113058
Kelompok :
II (Dua)
Asisten :
Indriani
LABORATORIUM
BIOLOGI
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2013
Lembar Pengesahan
Laporan praktikum Biologi Dasar dengan
judul “ Mengenal dan Menggunakan Mikroskop” disusun oleh :
Nama : Mohamad Ilyas
NIM :
60400113058
Kelompok :II (Dua)
Telah diperiksa oleh asisten/koordinator asisten dan
dinyatakan dapat diterima
Samata,Gowa 2013
Koordinator Asisten Asisten
Nabillah Purnawijaya Indriani
NIM:60300111038 NIM:603001120
Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab
Adriani S.Si,M.Kes
NIDN:0904078401
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari
prektikum ini yaitu untuk mengetahui bentuk, warna, dan lokasi organ serta
hubungan dengan organ lain pada suatu sistem organ.
B.
DASAR TEORI
Amphibi berarti “
dua kehidupan “, yang mengacu pada metamorfosis banyak jenis katak. Kecebong
yang merupakan tahapan larva dari seekor katak, umumnya adalah herbivora
akuatik dengan insang, sistem gurat sisi yang mirip dengan ikan, dan ekor
panjang bersirip. Kecebong tidak memiliki kaki dan berenang dengan cara menggeliat
seperti leluhurnya yang mirip ikan. Selama metamorphosis yang berakhir dengan
“kehidupan kedua”, kaki berkembang insang dan sistem gurat sisi menghilang.
Tetrapoda muda dengan paru-paru untuk bernapas, sepasang gendang telinga
eksternal dan sistem pencernaan yang diadaptasikan untuk mengkonsumsi makan
sebagai karnivora, merangkak ke tepian dan melalui kehidupan di darat (Suntoro,
1994).
Meskipun
menyandang nama amphibian, banyak jenis katak yang tidak melalui tahapan
kecebong akuatik, dan banyak amphibian tidak hidup di dua kehidupan akuatik dan
terrestrial. Beberapa katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di
air dan ada yang hidup di darat. Selain itu, larva salamander dan caecilian
sangat menyerupai bentuk hewan dewasa itu adalah karnivora. Misalnya
mempertahankan insang dan cirri larva lainnya ketika mencapai kematangan
seksual. Sebagian besar amphibian sangat bergantung pada kulitnya yang lembab
untuk melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Beberapa jenis spesies
darat tidak memiliki paru-paru dan bernapas hanya melalui kulit dan rongga
mulutnya tersebut (Handari, dkk 2000).
Tubuh hewan terdiri
dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerjasama dalam melakukan fungsi
yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam pengamatan anatomi katak dapat
memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan
suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan
dan hubungan organ yang satu dengan yang lainnya (Wahyuningsih, 1999).
Pada bagian extremitas anterior memiliki 4
buah jari-jari (digity) tidak ditemukan selaput renang. Anggota gerak belakang
juga berjumlah sepasang, masing-masing mempunyai bagian yakni pada kaki bawah,
betis dan telapak kaki. Pada bagian extremitas posterior memiliki 5 buah
jari-jari dan memiliki selaput renang. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang
berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru
diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat
berdisfusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek
(Wahyuningsih, 1999).
C.
METODE PRAKTIKUM
1. 1. Waktu dan Tempat
Adapun waktu dan tempat praktikum ini yaitu :
Hari/ Tanggal : Jum’at/ 8 November 2013
Wakttu : 15.00 – 17.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi, Fakultas
Sains Dan Teknologi Universitas Negeri Alauddin Makassar, Samata – Gowa.
2. 2. Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu botol
pembius (toples), baki bedah (papan seksi), satu set alat bedah (gunting,
pinset, dan jarum).
b.
Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu katak
sawah (Rana Cancanivora), kapas,
eter/ kloroform.
3. 3. Cara Kerja
Adapun
cara kerja pada praktikum ini yaitu :
1.
Pengamatan
Morfologi
a.
Mematikan katak
: mengambil segenggam kapas membasahi dengan eter/ kloroform, lalu memasukan
katak kedalam baki botol pembius (toples), menutup rapat dan membiarkan katak
mati.
b.
Pengamatan :
mengeluarkan katak kemudian meletakkan katak diatas baki bedah (membiarkan
kapaskapas dalam botol dan menutup rapat karena uapnya berbahaya), mengamati
bagian luar katak :
1.
Mata kelopak dan
selaput tidur
2.
Lubang hidung
luar
3.
Membran tympani
4.
Alat gerak depan
dan belakang
5.
Permukaan kulit
2.
Pengamatan
Anatomi
a.
Dengan arahan
dari asisten, melakukan pembedahan dengan hati – hati diatas baki bedah.
b.
Mengamati letak
semua organ dalam pada katak tersebut.
c.
Mengamati
seluruh organ dan menggambar sesuai sistem organ yang disusunnya.
d.
Mengamati dapat
pula dilakukan dengan cara memotret pada jarak dekat.
D.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil Pengamatan
Adapun
hasil pengamatan yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.
Morfologi Katak
Adapun morfologi katak
yaitu :
a.
Bagian ventral
Keterangan
:
1.
Mulut (cavum
oris)
2.
Kotak suara
(saccus vocalis)
3.
Jari – jari (digity)
4.
Lengan atas (branchium)
5.
Lengan bawah
(antebranchium)
6.
Perut (abdomen)
7.
Paha (femur)
8.
Betis (crus)
9.
Kaki (pes)
b.
Bagian dorsal
![]() |
Keterangan :
1.
Mulut (cavum oris)
2.
Mata (visus)
3.
Membran tympan
4.
Jari – jari (digity)
5.
Lengan atas (branchium)
6.
Lengan bawah (antebranchium)
7.
Badan (tronekus)
8.
Bintik (bikalemanis)
9.
Paha (femur)
10. kloaka
11. Betis (crus)
12. Membran swim
2.
Anatomi Katak
Adapun anatomi katak
yaitu :
a.
Sistem
Pencernaan
![]() |
Keterangan :
1.
Rongga mulut (rima oris)
2.
Kerongkongan (esophagus)
3.
Hati (hepar)
4.
Lambung (ventrikulus)
5.
Usus halus
6.
Usus besar
7.
Rektum
8.
Kloaka
b.
Sistem
Pernapasan
Keterangan
:
1.
Faring
2.
Laring
3.
Trakea
4.
Bronkus
5.
Bronkiolus
6.
Alveolus
c.
Sistem
Kardiovaskular
Keterangan
:
1.
Aorta kanan (aorta dexter)
2.
Serambi kanan (atrium dexter)
3.
Bilik (ventrikel)
4.
Serambi kiri (atrium senister)
5.
Aorta kiri (aorta senister)
d.
Sistem
Urogenital
1.
Jantan
Keterangan
:
1.
Badan lemak
2.
Testis
3.
Vasdeverens
4.
Ginjal
5.
Uretra
6.
Kantong kemih
7.
Kloaka
2.
Betina
Keterangan
:
1.
Oviduk
2.
Tuba fallopi
3.
Ginjal
4.
Ovarium
5.
Sel telur
6.
Uretra
7.
Kantong kemih
8.
Kloaka
b. Pembahasan
1.
Morfologi Katak
Katak adalah sejenis hewan amfibi. Amfibi
merupakan kelompok hewan vertebrata yang fase daur hidupnya dapat berlangsung
di air dan darat. Oleh sebab itu, awal kehidupannya dimulai dengan lingkungan
air dan setelah mengalami metamorphosis akan hidup di lingkungan darat. Katak
terbentuk dari beberapa jaringan yang menyusunnya, didalam tubuhnya terdapat
beberapa organ misalnya : paru-paru, jantung, hati, lambung, usus dan
sebagainya.
a.
Ventral Katak
Pada
bagian ventral tubuh katak tidak berbeda jauh dengan bagian dorsalnya. Pada
bagian inti terdapat kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat sepasang
mata sebagai alat penglihatan, juga terdapat lidah dan mulut yang berfungsi
untuk mengunyah makanan. Pada bagian badan terdapat perut. Sepasang lengan dan
paha yang melekat pada tubuhnya, juga terdapat betis yang terletak di bawah
paha. Katak mempunyai jari-jari yang dapat membantu katak pada saat berenang.
Selaput renang yang berfungsi member keseimbangan dan kecepatan pada katak saat
berenang.
b.
Dorsal Katak
Pada
bagian dorsal tubuh katak terdiri atas kepala dan badan. Pada bagian kepala
terdapat sepasang alat penglihatan (mata). Mata katak mempunyai pelupuk mata
atas dan pelupuk mata bawah. Pada kepala juga terdapat selaput pendengaran yang
berfungsi sebagai alat untuk mendengar. Badan katak licin karena pada kulitnya
ada lender yang menyebabkan kulit katak tetap basah dan berfungsi sebagai
pelindung tubuh katak, pengatur suhu dan membantu dalam pernapasan sebagai
amfibi. Pada katak terdiri dua pasang anggota gerak depan dan belakang,
mempunyai jari-jari yang berfungsi membantu katak saat berenang, karena katak
mempunyai selaput renang yang dapat member keseimbangan dan kecepatan katak
pada saat berenang. Pada katak juga terdapat kloaka yang berfungsi saluran
pembuangan.
2.
Anatomi Katak
Pada
anatomi katak terdapat jantung, paru-paru hati, lambung, usus halus, usus
besar, ginjal, testis, saluran pengeluaran dan kloaka. Jantung terletak antara
paru-paru dan hati, hati berfungsi menghasilkan empedu, paru-paru adalah
kantong elastic yang tipis dan pada permukaan dinding dalamnya terdapat lipatan
sehingga berwarna kemerahan, usus besar dan usus halus makanan diteruskan ke
usus besar kemudian setelah itu sisa-sisa makanan yang tidak terpakai
disalurkan dan dibuang melalui kloaka, testis terdiri dari sepasang testis juga
berwarna kuning, lambung merupakan tempat pencernaan makanan secara kimiawi
karena didalamnya dihasilkan enzim, antara lain pepsin dan tripsin yang sangat
berguna bagi kelangsungan hidup katak, usus halus katak tidak terlalu besar
atau panjang. Didalam usus makanan yang berasal dari lambung dicerna secara
kimiawi dengan bantuan enzim pencernaan, setelah itu sari-sari makanan diserap,
dan ginjal berukuran kecil yang letaknya dibawah empedu dan berwarna merah.
Diantara serambi dan bilik terdapat sekat atau klep dari vertical darah yang
akan keluar melalui batang nadi atau trucus aterious.
a.
Sistem
Pencernaan
Pada sistem pencernaan katak terdiri
dari rongga mulut, faring, kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar,
dan kloaka. Rongga mulut berfungsi untuk membawa makanan ke kerongkongan,
faring adalah saluran tempat bermuaranya udara dari rongga hidung dan makanan
dari rongga mulut, kerongkongan, makanan dari rongga mulut masuk ke
kerongkongan, hati berfungsi sebagai penawar racun dan menghasilkan empedu,
lambung merupakan tempat pencernaan secara kimiawi, usus halus katak tidak
terlalu besar atau panjang. Di dalam usus makanan yang berasal dari lambung
dicerna secara kmiawi dengan bantuan enzim pencernaan, usus besar dari usus
halus makanan diteruskna ke usus besar, dan kloaka pada katak selain berfungsi
mengeluarkan sisa-sisa makanan juga untuk saluran pengeluaran ovum maupun
sperma.
b.
Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan katak terdiri dari paru-paru dan kulit serta lapisan rongga mulut
atau kulit. Selanjutnya akan dibawa ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Dengan
gerakan teratur, udara masuk ke dalam cavum oris melalui nerest kemudian dalam
cavum ditemukan atau diteruskan ke dalam pulmo, karena konsentrasi otot dasar
dinding mulut, selanjutnya udara dikeluarkan ke cavum oris dengan bantuan
desakan dari dinding badan dan juga karena elastisitas pulmo. Dan pada waktu
itu, klep nerest internal terbuka sehingga udara keluar, pada inspirasi klep
nerest menutup.
c.
Sistem
Kardiovaskular
Alat peredaran katak terdiri dari
jantung, dan pembuluh nadi katak. Jantung memiliki tiga ruang yakni satu
ventrikel atau bilik berbentuk kerucut dan dua serambi.
1. Aorta kanan dan kiri
Lengkung
aorta bercabang menuju ke tungkai depan, selanjutnya aorta yang merupakan
lanjutan dari aorta kanan dan kiri bergabung jadi nadi punggung yang akan
bercabang-cabang menjadi nadi kecil mengalirkan darah ke berbagai alat tubuh
seperti otot, hati, alat pencernaan, ginjal dan sebagainya.
2. Atrium kanan
Atrium
kanan berdinding tipis, darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari venosus
yang kaya akan karbondioksida.
3. Atrium kiri
Atrium
kiri juga berdinding tipis, darah yang masuk ke atrium kiri berasal dari vena
paru-paru dan kulit yang kaya akan oksigen, selanjutnya darah dari sistem
atrium ini masuk ke ventrikel.
4. Ventrikel
Ventrikel
berbentuk kerucut dan berdinding tebal. Diantara serambi dan bilik terdapat
sekat atau klep dari ventrikel darah yang akan keluar melalui batang nadi atau
trucus aterious.
d.
Sistem
Urogenital
1. Reproduksi katak betina
Sistem genitalis feminus yang terdiri dari
sepasang ovarium yang diletakkan dengan bagian dorsal coelum oleh alat-alat
penggantung disebut mesovarium yang terdiri dari lipatan perotonium. Pada
ovarium juga terdapat cassus odipasum yang berwarna ke kuning-kuningan pada
breading season ovarium yang masuk menembus dinding ovarium dan ovum yang
menuju kloaka dan suatu papillae.
a. Ginjal berukuran kecil letaknya di
bawah empedu dan berwarna merah.
b. Ovarium terdapat pada organ rongga
perut, berwarna putih bila belum berisi, berwarna ke kuningan-kuningan bila
belum terisi sel telur akan berwarna kehitaman karena adanya pembentukan
pigmen.
c. Oviduk merupakan saluran ovum.
d. Ureter merupakan saluran yang
berfungsi sebagai saluran urine.
2. Reproduksi katak jantan
Sistem genetalis masculinus yang berupa
sepasang testis berbentuk oval berwarna ke putih-putihan yang terletak
disebelah anterior dari ren, diikat oleh alat penggantung yang disebut
mesorchium yang terdiri dari lipatan peritonim disebelah craniel. Testis
terdapat saluran halus yang bermuara pada saluran kencing kemudian menuju
kloaka akhir dari ureter mengalami pembesaran yang disebut vesichule seminalis
sebagai tempat penampungan spermatozoa sementara.
a. Badan lemak memberikan kehidupan
pada ovum.
b. Ginjal berukuran kecil letaknya
dibawah empedu dan berwarna merah.
c. Testis terdiri dari sepasang testis
juga berwarna kuning.
d. Vasdifferensial tempat pematangan
sperma.
e. Kantong kemih, berupa gelembung
tipis.
Ureter
merupakan saluran keluar dan berjalan ke claude dan berakhir pada pepilia
uroginetalia yang bermuara pada kloaka.
E.
Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pengamatan
yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa susunan tubuh katak mulai
dari kepala, alat penglihatan, selaput pendengaran, lengan atas, lengan bawah,
jari-jari, paha, betis, kloaka dan selaput renang. Sistem pernapasan pada katak
yaitu meliputi trakea, bronkus, paru-paru kanan dan kiri, serta alveolus. Sistem
pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut, faring, kerongkongan, hati, lambung, usus
halus, usus besar dan kloaka. Sistem sirkulasi pada katak yaitu terdiri atas
sepasang sorta, sepasang serambi dan bilik. Sistem reproduksi katak jantan
yaitu meliputi badan lemak, ginjal vas deferens, ureter, kantong kemih dan
kloaka. Sedangkan pada katak betina meliputi oviduk, ginjal, ureter, kantong
kemih dan kloaka. Sruktur anatomi katak
terdiri atas sistem respirasi disektivus, sirkulasi, ekskresi, dan urogenital,
Semua organ-organ pada katak membentuk sistem organ yang akan menjalani
fungsinya masing-masing pada tubuh katak. Warna hijau pada katak disebabkan oleh pigmen warna
disebut kromatofora.
DAFTAR
PUSTAKA
Handari,
dkk, Anatomi Hewan. Makassar: FMIPA
UNM, 2000.
Suntoro,
Biologi Umum. Makassar: FMIPA UNM,
1994
Wahyuningsih,
Biologi III. Makassar: FMIPA UNM,
1999.


1 komentar:
Design blog anda terlalu berlebihan. Lama sekali loadingnya. Mohon diperbaiki.
Posting Komentar