LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
UMUM
(BIOGENESIS)

Disusun OLeh :
Nama :
MOHAMAD ILYAS
Nim : 60400113058
Kelompok : II (Dua)
Asistensi : ICHSAN ZIQRULLAH
LABORATORIUM
BIOLOGI
FAKULTAS SAINS
DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi dasar
dengan judul “Biogenesis” disusun oleh :
Nama :
Mohamad Ilyas
Nim :
60400113058
Kelompok : II
(Dua)
Jurusan : Fisika
Telah diperiksa dan dikonsultasikan oleh
asisten/kordinator asisten dan dinyatakan diterima.
Samata, Desember 2013
Kordinator Asisten Asisten
Nabillah
Purnawijaya Ichsan
Ziqrullah
NIM: 60300111038 NIM:
60300111017
Mengetahui
Dosen Penanggung
Jawab
Adriani, S.Si, M.Kes
NIDN: 0904078401
A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan
pelaksanaan praktikum adalah ingin mengetahui asal usul kehidupan melalui suatu
rangkaian percobaan sederhana meliputi :
1. Percobaan
Fransisco Redi
2. Percobaan
Lazaro Spalanzani
3. Percobaan
Louis Pasteur
B. Dasar Teori
Teori biogenesis
merupakan lawan dari teori abiogenesis.Teori biogenesis menyatakan bahwa
makhluk hidup berasal dari makhluk hidup pula.Tokoh dalam teori biogenesis yang
terkenal adalah Fransesco Redi, Lazzaro Spallanzani dan Louis Pasteur yang
semuanya menyangkal teori abiogenesis (Winatasasmita, 1999).
Francisco Rediadalah
seorang ilmuwan berkebangsaan Italia, ia merupakan orang pertama yang membantah
teori Generatio Spontanea. Ia melakukan eksperimen untuk mendapat fakta
yang benar. Ia menggunakan daging segar yang diletakkan di dalam tiga tabung.
Perlakuan tabung I ditutup rapat, tabung II ditutup kain kasa dan tabung III
tidak ditutup dan dibiarkan terbuka.Setelah beberapa hari Francisco Redimendapatkan hasil
eksperimen.Ternyata botol tabung I tidak ada mikroba, tabung II terdapat
sedikit mikroba, dan tabung III terdapat banyak mikroba.Dari hasil eksperimen
ini Francisco Redi kemudian membuat kesimpulan bahwa mikroba yang berupa
belatung yang terdapat pada daging tersebut berasal dari telur-telur lalat yang
ditinggalkan pada saat lalat tersebut mengerumuni daging yang membusuk.Dari hal
ini maka teori Abiogenesis runtuh diganti dengan teori Biogenesis yaitu bahwa
makhluk hidup tidak begitu saja terbentuk dari benda-benda mati, melainkan dari
makhluk hidup juga (susilowarno, 2009).
Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan yang lebih
baik dari percobaan yang telah dilakukan Fransisco Redi.Ia menggunakan 3 buah
tabung yangmasing-masing diisi dengan air kaldu yang kemudian diberi perlakuan
sebagai berikut (1) Tabung pertama tanpa dipanasi ditutup rapat (2) tabung
kedua dipanaskan sampai mendidih, dibiarkan terbuka (3) tabung ketiga
dipanaskan sampai mendidih, da ditutup rapat.Dari hasil percobaan tersebut
spallanzani menyatakan, apabila kaldu didihkan dan kemudian ditutup rapat tidak
akan membusuk sehingga tidak dijumpai makhluk hidup (Winatasasmita, 1999).
Setelah Louis Pasteur memperbaiki percobaan Lazzaro
Spallanzani, dengan menggunakan tabung kaca yang berleher angsa, maka gagallah
semua usaha mempertahankan pandangan generatio spontanea dan teori
abiogenesis.Muncullah teori biogenesis yang berpandangan bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya (Susilowarno, 2009).
Louis Pasteur menyimpulkan bahwa
mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu
sendiri, melainkan dari mikroorganisme yang ada di udara.Hasil percobaan Louis
Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis.Dari hasil percobaannya Pasteur
mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan
beberapa hal, di antaranya omne vivum ex ovo, yakni setiap makhluk hidup
berasal dari telur, omne ovum ex vivo, yakni setiap telur berasal dari
makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup berasal
dari makhluk hidup sebelumnya (Waluyo, 2006).
C. Metode Praktikum
1.
Waktu dan Tempat
Adapun
waktu pelaksanaan percobaan ini yaitu :
Hari/tanggal : Selasa/ 19 November 2013
Waktu : 13.00 – 15.00 WITA
Tempat : Laboratorium Zoologi Lantai II
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar,
Samata-Gowa
2.
Alat dan Bahan
a.
Alat
Adapun alat yang
digunakan yaitu :
1.
Perangkat percobaan Fransisco Redi
a.
Botol jam (botol selai) dengan
penutupnya
b.
Kain kasa
2.
Perangakat percobaan Lazaro Spalanzani
a.
Tabung reaksi/ labu Erlenmeyer
b.
Subat gabus
3.
Perangkat percobaan Louis Pasteur
a.
Tabung reaksi/ tabung Erlenmeyer
b.
Pipet kapiler dengan diameter 0,5 cm
(membuat sebagai model leher angsa)
c.
Sumbat gabus
b. Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu air, daging sapi
segar, lilin, korek api, kaldu ayam/ sapi, karet gelang, lebel.
3.
Cara Kerja
Adapun cara kerja pada praktikum ini
adalah :
a.)
Percobaan Fransisco Redi
1.
Mengisi tiga tabung (botol selei) dengan
sekerat daging segar.
2.
Mengisi tabug I dengan daging tanpa
ditututp.
3.
Mengisi tabung II dengan daging kemudian
ditutup dengan kain kasa.
4.
Mengisi tabung III dengan daging lalu
ditutup rapat.
5.
Mengamati tabung setiap hari selam
seminggu.
6.
Mengamati apa yang terjadi.
b.)
Percobaan Lazaro Spalanzani
1.
Siapkan emapat tabung reaksi yang bersih
dan steril dan masing-masing diisi dengan air kaldu ayam atau sapi.
2.
Mengisi tabung I dengan 10 ml air kaldu
lalu ditutup tanpa dipanaskan.
3.
Mengisi tabung II dengan 10 ml air kaldu
lalu dipanaskan dan tanpa ditutup.
4.
Mengisi tabung III dengan10 ml air kaldu
lalu ditutup dan disterilkan (dipanaskan).
5.
Mengisi tabung IV dengan 10 ml air kaldu
tanpa ditutup dan tanpadipanaskan.
6.
Mengamati setiap tabung setiap hari
selama seminggu, apa yang terjadi?
c.)
Percobaan Louis Pasteur
1.
Menyiapkan tabung reaksi atau labu yang
kemudian diisi dengan 10 ml air kaldu lalu ditutp dan dihubungkan dengan pipa
berbentuk leher angsa dan dipanaskan sampai steril.
2.
Memiarkan tabung/ labu tersebut selama
tiga hari pengamatan, apa yang terjadi (lihat warna kaldu)
3.
Miringkan tabung/ labu hingga air kaldu
menyentuh pipa leher angsa.
4.
Mengamati perubahan yang terjadi satu
hari setelah tabung/ labu dimiringkan, mengapa demikian?
D. Hasil dan Pembahasan
1.
Hasil Pengamatan
Adapun tabel hasil pengamatan dari suatu
rangkaian percobaan, adalah:
a.
Percobaan Fransisco Redi
|
No
|
Hari/
Tanggal
|
Tabung
I
|
Tabung
II
|
Tabung
III
|
|
1
|
Rabu/
20
November
2013.
|
Daging
bewarna merah tua, berbau dan tidak ada larva.
|
Daging
bewarna merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
Daging
bewarna merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
|
2
|
Kamis/
21
November
2013.
|
Daging
kecoklatan, berbau, tidak ada larva.
|
Daging
bewarna merah, berbau, tidak ada larva.
|
Daging
bewarna merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
|
3
|
Jumat/
22
November
2013.
|
Daging
kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
bewarna merah, tidak bebau, tidak ada larva.
|
|
4
|
Sabtu/
23
November
2013.
|
Daging
kecoklatan, berbau , ada larva.
|
Daging
kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
bewarna coklat, tidak berbau, tidak ada larva.
|
|
5
|
Minggu/
24
November 2013
|
Daging
bewarna kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
bewarna kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
bewarna merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
|
.6
|
Senin/
25
November 2013
|
Daging
kecoklatan, berbau, ada larva.
|
Daging
coklat, berbau, ada larva.
|
Daging
merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
|
7
|
Selasa/
26
November
2013
|
Daging
habis, berbau, banyak larva.
|
Daging
colat, berbau, banyak larva.
|
Daging
merah, tidak berbau, tidak ada larva.
|
b. Percobaan
Lazaros Spalanzani
|
No.
|
Hari/ Tanggal
|
Tabung I
|
Tabung II
|
Tabung III
|
Tabung IV
|
|
1
|
Rabu/
20
November
2013
|
Tidak
berbau, warna tetap, tidak ada endapan.
|
Tidak
berbau, warna tetap, dan tidak ada endapan.
|
Tidak
berbau, warna tetap, dan belum ada endapan.
|
Tidak
berbu, warna tetap, dan tidak ada endapan.
|
|
2
|
Kamis/
21
November
2013
|
Tidak
berbau, tidak ada endapan.
|
Berbau,
warna agak keruh, ada endapan.
|
Tidak
berbau, tidak bewarna, ada endapan.
|
Keruh,
berbau, mengendap.
|
|
3
|
Jumat/
22
November
2013
|
Keruh,
berbau, dan ada endapan.
|
Keruh,
berbau, dan ada endapan.
|
Jernih,
berbau, mengendap.
|
Keruh,
berbau, mengendap.
|
|
4
|
Sabtu/
23
November
2013
|
Keruh,
berbau, ada endapan.
|
Keruh,
berbau, ada endapan, dan berbusa.
|
Agak
keruh, dan mengendap.
|
Keruh,
berbau, mengendap.
|
|
5
|
Minggu/
24
November
2013
|
Keruh,
berbau, mengendap, berbusa.
|
Keruh,
berbau, berbusa dan ada endapan.
|
Agak
keruh, berbau, dan ada endapan.
|
Keruh,
berbau, dan mengendap.
|
|
6
|
Senin/
25
November
2013
|
Keruh,
berbau, dan ada endapan.
|
Mengendap,
berbusa, berbau dan keruh.
|
Agak
keruh dan ada endapan.
|
Keruh,
berbau dan mengendap.
|
|
7
|
Selasa/
26
November
2013
|
Sangat
keruh, berbau dan ada endapan.
|
Sangat
keruh dan mengendap.
|
Keruh,
berbau, sangat mengendap.
|
Sangat
keruh, ada endapan, berbau.
|
c. Percobaan
Luis Pastur
|
No
|
Hari/
Tanggal
|
Tabung
|
Keterangan
|
|
1
|
Rabu/
20
November
2013
|
Jernih, tidak berbau,
tidak ada mikroba dan tidak ada endapan.
|
Tabung masih berdiri.
|
|
2
|
Kamis/
21
November
2013
|
Jernih, tidak berbau,
tidak ada mikroba dan tidak ada endapan.
|
Tabung masih berdiri.
|
|
3
|
Jumat/
22 November
2013
|
Jernih, tidak berbau,
tidak ada mikroba dan ada endaapan.
|
Tabung masih berdiri.
|
|
4
|
Sabtu/
23
November
2013
|
Jernih, tidak berbau,
tidak ada mikroba dan ada endapan.
|
Perubahan tabung saat
dimiringkan.
|
|
5
|
Minggu/
24
November 2013
|
Jernih, tidak berbau,
tidak ada mikroba dan ada endapan.
|
Perubahan tabung saat
dimiringkan.
|
|
6
|
Senin/
25
November
2013
|
Jernih, agak berbau
dan ada mikroba dan banyak endapan.
|
Perubahan tabung saat
dimiringkan.
|
|
7
|
Selasa/
26
November 2013
|
jernih, berbau dan
ada mikroba dan banyak endapan.
|
Perubahan tabung saat
dimiringkan.
|
2.
Pembahasan
a.
Fransisco Redi
Pada
tabung pertama yang diisi daging tanpa ditutup maka hari pertama warna tetap
dan tidak berbau, hari kedua sampai hari kelima terdapat larva dan bau,
warnanya pun agak kecoklatan, hari keenam dan ketujuh daging bewarna coklat
berbau dan banyak larva pada hari ketujuh dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Tabung
kedua, pada hari pertama warnanya tetap tidak berbau dan tidak ada larva.Hari
keenam dan ketujuh warnanya kecoklatan, berbusa, dan pada hari kedua warnanya
masih merah dan tidak ada larva, dibandingkan hari kelima dan enam ada larva
dan hari ketujuh berbau.Pada hari
ketujuh terdapat mbanyak larva.
Tabung
ketiga pada hari pertama warna tetap dan tidak berbau sampai hari ketujuh
karena botolnya tertutup. Pada hari pertama sampai hari keenam daging tersebut
tidak memiliki larva, hanya pada hari ketujuh saja daging tersebut agak muncul
larva yang belum tentu akan menjadi larva.
b.
Lazaro Spalanzani
Dalam
percobaannya ini Lazaro mendapat hasil bahwa tabung pertama yang diisi 10 ml
airkaldu ditutup tanpa dipanaskan maka pada hari pertama dan kedua warnanya
tetap, tidak berbau dan tidak ada endapan pada hari ketiga sampai hari keeanam
warnanya keruh, berbau dan ada larva. Sedangkan hari ketujuh sangat berkeruh,
berbau dan ada endapan.
Tabung
kedua diisi 10 ml air kaldu lalu dipanaskan dan tanpa ditutup maka pada saat
hari pertama tidak berbau, warna tetap dan tidak ada larva.Pada hari kedua
sampai ketiga berkeruh, berbau dan ada endapan.
Tabung
ketiga air kaldu yang ditutup dan dipanaskan maka hasilnya pada hari pertama
warna tetap tidak berbau dan tidak ada larva.Pada hari kedua sampai ketujuh
berkeruh tidak berbau karena tertutup dan ada larva dan endapan.
Tabung
keempat air kaldu tanpa ditutup dan dipanaskan maka hari pertama tidak berbau,
warna tetap dan tidak ada endapan.Hari kedua sampai hari keenam berkeruh,
berbau dan ada endapan dan hari ketujuh sangat berbau, sangat berkeruh, dan ada
endapan.
c.
Louis Pasteur
Dalam
percobaan ini tabung berisi 10 ml air kaldu lalu ditutup kemudian dihubungkan
dengan pipa berbentuk leher angsa yang kemudian dipanaskan dan disterilkan dan
dibiarkan selama tiga hari.Dalam hari pertama air kaldu tidak berbau, warnanya
tetap, tidak ada endapan selama tiga hari tabung tidak bereaksi.Tetapi setelah
tabung itu dimiringkan air kaldu pada hari keempat dan ketiga warnanya keruh,
tidak berbau dan mengandung organisme sampai hari keempat air kaldu tetap jernih,
berbau dan ada organisme.
E. Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari praktikum ini, yaitu air kaldu pada tabung yang terbuka akan
ditemukan organisme karena udara dari luar yang membawa mikroorganisme dapat
lebih leluasa masuk ke dalam tabung. Air kaldu yang perlakuannya dipanaskan dan
ditutup tidak ditemukan adanya mikroorganisme karena air kaldu tidak
berhubungan langsung dengan udara dari luar, sehingga dengan adanya pengamatan
ini dapat dibuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya.
Teori biogenesi, yang menyatakan omne vivum ex ovo ( setiap makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup ), omne ovum
ex vivo ( setiap telur berasal dari makhluk hidup ), omne vivum ex vivo ( semua makhluk hidup berasal dari makhluk hidup
sebelumnya ).
DAFTAR PUSTAKA
Susilowarmo .Biologi. Jakarta:
Erlangga, 2009
Winatasasmita, Djamhur .Biologi Umum.
Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Waluyo. Biologi umum. Surabaya:
tiga serangkai, 2006