Rabu, 03 Februari 2016 | | 0 komentar

TETES MINYAK MILLIKAN



MUATAN ELEKTRON DAN PERCOBAAN TETES MINYAK MILLIKAN

Mohamad Ilyas*, Chairuni syah
*) Mahasiswa pada Jurusan Fisika Fak. Sains dan Teknologi.
UIN Alauddin Makassar

Abstrak: percobaan muatan elektron dan tetes minyak milikan disebut juga sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel dapat dihitung dengan mengukur gaya yang bekerja pada sebuah medan listrik yang diketahui nilainya. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur waktu naik turunnya tetesan minyak dengan berbagai beban dan pada tegangan yang berbeda, serta menentukan jari-jari dan muatan tetesan minyak. Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu millikan apparatus, multimeter, power supply, stopwatch, botol kaca, tombol polaritas untuk millikan piranti, dasar tumpuan kaki tiga, stand tube, circular level, beberapa kabel penghubung dan oil millikan secukupnya. Analisis dari percobaan Robert Andrew Millikan bahwa nilai muatan elementer electron adalah 1,6 x 10-19C. Konstanta yang didapatkan tersebut diperoleh dari gaya-gaya yang bekerja pada partikel ketika berada pada daerah medan listrik (daerah kedua plat), diantaranya ada gaya gesek udara dengan partikel, gaya gravitasi pada partikel, dan gaya oleh medan listrik serta gaya stokes. Pada pengamatan di dapatkan jari-jari secara berurutan yaitu 6.44E-08,  3.07E-07,  4.82E-07,  4.44E-07,  3.59E-07 dan 4.18E-07. Dan ditemukan nilai berkas muatan elektron secara berurutan adalah 4.44E-21,  7.45E-20,  1.68E-19, 1.03E-19, 5.24E-20, dan 7.93E-20.

Kata kunci : waktu naik, waktu turun, tetesan minyak, muatan elektron

I.             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Elektron merupakan suatu dasar penyusun atom. Inti atom terdiri dari elektron(bermuatan negatif) dan proton(bermuatan positif). Pengukuran muatan elektron dilakukan oleh ilmuwan fisika Amerika Robert Milikan pada 1909 dan dipublikasikan pada tahun 1911. Pengukuran yang dilakukan R. Milikan mampu mendapatkan nilai muatan untuk 1-150 ion dengan batas kesalahan kurang dari 0.3%. metode pengukuran muatan listrik elektron oleh milikan adalah dengan membuat sebuah sistem/alat yang dibuat dengan medan listrik untu mencegah tetesan minyak jatuh karena gravitasi.
Percobaan milikan disebut sebagai percobaan oil-drop karena dirancang untuk mengukur muatan listrik. Muatan listrik sebagai muatan elementer dibawa oleh partikel yang dapat dihitung dengan mengukur gaya yang bekerja pada partikel pada sebuah medan listrik yang diketahui nilainya. Walaupun relative lebih mudah untuk menghasilkan medan listrik, gaya yang bekerja oleh medan pada partikel pembawa muatan hanya satu dari beberapa elektron yang sangat kecil. Sebagai contoh, 1,6 x 10-14 Newton pada sebuah partikel berisi satu elektron. Gaya ini dibandingkan dengan gaya gravitasi pada partikel dengan massa 10-12 gram.Pada percobaan Milikan, minyak jatuh dengan percepatan tetapi dengan adanya gaya gesekan sehingga kecepatan minyak tetap (kecepatan termal). Jika kedua plat diberi tegangan, maka partikel (tetesan minyak) yang merupakan partikel elektron (+) sedangkan yang bergerak kebawah adalah proton (-). Tetesan yang mengalami ke atas dapat berupa gaya stokes, gaya Archimedes, dan gaya gerak ke bawah. Selain itu juga menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua plat konduktor.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dikaji dalam percobaan ini adalah:
1.      Bagaimana cara mengukur waktu naik turunnya tetesan minyak dengan berbagai beban pada tegangan yang berbeda?
2.      Berapa nilai jari-jari dan muatan tetesan minyak?
C.    Tujuan Percobaan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah:
1.      Mengukur waktu naik turunnya tetesan minyak dengan berbagai beban pada tegangan yang berbeda.
2.      Menentukan jari-jari dan muatan tetesan minyak.
D.    Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah:
1.      Memberikan informasi kepada para mahasiswa tentang cara mengukur waktu naik turunnya tetesan minyak dengan berbagai beban pada tegangan yang berbeda.
2.      Memberikan informasi kepada para mahasiswa tentang cara menentukan jari-jari dan muatan tetesan minyak.
II.          TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu sifat yang paling penting dari suatu bahan adalah densitas (density)nya, didefinisikan sebagai massa per satuan volume. Bahan yang homogeny seperti es atau besi memiliki densitas yang sama pada setiap bagiannya. Jika sebuah bahan yang materialnya homogeny bermassa m memiliki volume V, densitasnya ρ adalah
                (definisi densitas)                                 (II.1)
Secara umum, densitas bahan tergantung pada factor lingkungan seperti suhu dan tekanan. Satuan SI untuk densitas adalah kilogram per meter kubik (1 kg/m3). Dalam satuan cgs adalah gram per centimeter kubik (1 gr/cm3) yang sering digunakan (Young dan Freedman, ).
Robert A. Milikan melakukan percobaan yang dikenal dengan nama percobaan oil-drop atau tetes minyak Milikan. Dengan menyemprotkan minyak ke dalam ruang antar pelat kapasitor dan mengamati gerakan tetes minyak dengan mikroskop (Beiser, 1992).
Tetes minyak milikan adalah merupakan percobaan yang menunjukkan bahwa muatan elektron bersifat diskrit yaitu gaya ke bawah pada tetes milikan (percepatan ke bawah) akan terhambat oleh suatu gaya stokes (gaya penghambat). “Percobaan ini dilakukan dengan menyeimbangkan gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya listrik pada suatu tetes kecil minyak yang berada diantara dua buah pelat konduktor.” (Kennet Krane, 1992).
Sebagaimana telah diketahui, gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida medium di mana benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda itu terhadap medium. Pada dasarnya, hambatan gerakan benda di dalam fluida itu disebabkan oleh gaya gesekan antara bagian fluida yang melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya. Di mana gaya gesekan itu sebanding dengan koefisien viskositas η fluida. Menurut (Soedojo, 1999) Stokes merumuskan gaya gesekan itu diberikan oleh apa yang disebut rumus Stokes:

                                       F = 6 ᴫ r η v                                                            (II.2)

Sebuah muatan tunggal menghasilkan medan listrik dalam ruang di sekelilingnya, tetapi medan listrik ini dapat mengerahkan sebuah gaya netto pada muatan yang menciptakannya; ini adalah sebuah contoh dari prinsip umum bahwa sebuah benda tidak dapat mengerahkan sebuah gaya netto pada dirinya sendiri (jika prinsip ini tidak berlaku, Anda akan mampu mengangkat diri Anda sendiri ke langit-langit dengan ikat pnggang Anda ke atas). Gaya listrik pada sebuah benda yang bermuatan dikerahkan oleh medan listrik yang diciptakan oleh benda bermuatan lainnya. Gaya adalah sebuah kuantitas vektor, sehingga medan listrik juga merupakan sebuah kuantitas vektor. Medan listrik E vektor didefinisikan di sebuah titik sebagai gaya listrik F0 vektor yang dialami oleh sebuah muatan uji q di titik itu dibagi dengan muatan q0 (Young & Freedman, 2001).
Naik dan turunnya tetesan minyak yang bermuatan pada medan listrik dari pengamatan kapasitor dan penentuan kecepatan.
Kecepatan turun di medan listrik                 v1
Kecepatan naik dimedan listrik                   v2
Tegangan kapasitor                                      V
Muatan tetesan                                             Q = n e
Jari-jari tetesan                                             r
Massa jenis minyak silicon                          
Viskositas udara                                          
Percepatan gravitasi                                    
Massa jenis udara                                        
Gaya F yang bekerja pada sebuah bola dengan jari-jari r dan kecepatan v dalam η koefisien viskositas zat cair, adalah:

                            (Hukum Stokes)                                    (II.3)

Tetesan minyak dari massa m, volume v dan massa jenis  berada pada medan gravitasi bumi :
                                                                               (II.4)
Gaya apung (Archimedes) ditentukan dengan :
                                                                                        (II.5)
Gaya medan listrik  ditentukan dengan :
                                                                                  (II.6)
Dari jumlah gaya yang bekerja pada suatu partikel bermuatan, waktu naik dan turun kecepatan tetesan diperoleh :
                                                 (II.7)
                                                 (II.8)
Penjumlahan dan pengurangan persamaan ini memberikan jari-jari dan muatan tetesan.
Dengan
                                                                       (II.9)
 
Dengan
                                                                              (II.10)
        
Sehingga diperoleh :
 
(Tim Dosen, 2015).
Gaya tekan pada bagian yang lebih dalam tentunya lebih besar (karena tekanannya lebih besar). Karena itu total gaya tekan yang bekerja pada seluruh permukaan benda tadi akan menimbulkan total gaya ke atas. Besar gaya ke atas tadi bisa diperoleh sebagai berikut. Seandainya pada tempat benda tadi digantikan dengan fluida yang sama dengan lingkungannya, maka tentunya akan berada dalam keadaan kesetimbangan. Sehingga total gaya ke atas tadi tentunya sama dengan berat fluida  yang menggantikan benda tadi. Prinsip ini terkenal sebagai prinsip Archimedes. Jadi pada sebuah benda yang tercelup ke dalam suatu fluida akan terdapat total gaya ke atas (gaya apung) yang besarnya sama dengan berat fluida yang ditempati benda tadi (Satriawan,2007).
Kecepatan gerak turun dan naiknya tetes minyak dapat dihitung dengan persamaan:
v =                                                                         (II.11)
Jari-jari butiran minyak dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
r = C2                                                 (II.12)
Muatan tiap butiran dapat dihitung dengan perumusan:
Q = n. e                                               (II.13)
Percobaan Milikan ini membuktikan bahwa muatan elektron bersifat distrik, tidak muncul dalam sembarang harga (Kenneth, 1992).
III.       METODOLOGI PERCOBAAN
A.    Waktu Dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2016 di Laboratorium Elektronika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
B.     Alat Dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan adalah multimeter, power supply 0-600 VDC, stopwatch. Sedangkan bahan–bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah milikan apparatus, botol kaca 18 x 18 mm kemasan 50 pcs, dasar tumpuan kaki tiga, stand tube, circular level, kabel penghubung 32 A 50 cm merah, kabel penghubung 32 A 100 cm, merah, kabel penghubung 32 A 100 cm, biru, kabel penghubung 32 A 750 cm, hitam, kabel penghubung 32 A 750 cm, hijau-kuning, oil milikan secukupnya.
C.    Prosedur Kerja
Prosedur kerja dari percobaan ini adalah :
1.      Mengatur tegangan kapasitor untuk nilai 300 v
2.      Memperhatikan dan mengamati tetesan minyak.
3.      Memilih tetesan minyak dengan mengoprasikan saklar komutator tetesan bergerak antara graduation tertinggi dan terendah pada mikrometer lensa mata dan memperbaiki fokus mikroskop.
4.      Memilih tetesan minyak yang bermuatan untuk s1 sama dengan 10 div.
5.      Menghitung waktu naik dan waktu turun dari tetesan minyak tersebut dengan stopwatch.
6.      Mengulangi langkah 4,5 dan 6 untuk s1 15 div dan 20 div.
7.      Mengatur tegangan untuk nilai 400 v
8.      Mengulangi semua langkah dengan tegangan 400 v dan s1 20 div, 25 div dan 30 div.
9.      Mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan.

IV.       HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
Tabel IV.1: Hasil Pengamatan Tetes Minyak Millikan

U
V
t1
(s)
S1
(div)
t2
(s)
S2
(div)
300
12,03
10
12,55
10
300
4,61
15
6,07
15
300
3,95
20
6,39
20
400
4,46
20
7,03
20
400
8,83
25
14,21
25
400
8,09
30
13,31
30

B.     Analisis Data
U
t1
S1
t2
S2
s1
s2
v1
v2
v1 - v2
R
Q

e
V
(s)
(div)
(s)
(div)
mm
mm
m/s
m/s
m/s
M
As
n
As
300
12.03
10
12.55
10
0.29667
0.29667
2.46606E-05
2.36388E-05
4.82994E-05
6.44E-08
4.44E-21
1
1.68E-19
300
4.61
15
6.07
15
0.445
0.445
9.65293E-05
7.33114E-05
0.000169841
3.07E-07
7.45E-20
1
1.68E-19
300
3.95
20
6.39
20
0.59333
0.59333
0.000150211
9.28534E-05
0.000243064
4.82E-07
1.68E-19
1
1.68E-19
400
4.46
20
7.03
20
0.59333
0.59333
0.000133034
8.44001E-05
0.000217434
4.44E-07
1.03E-19
1
3.32E-19
400
8.83
25
14.21
25
0.74167
0.74167
8.3994E-05
5.21933E-05
0.000136187
3.59E-07
5.24E-20
1
1.68E-19
400
8.09
30
13.31
30
0.89
0.89
0.000110012
6.6867E-05
0.000176879
4.18E-07
7.93E-20
1
1.68E-19
















C.    Pembahasan
Elektron merupakan partikel penyusun inti atom yang bermuatan negatif. Percobaan ini menggunakan tetesan-tetesan minyak yang dibebankan dan dikenakan ke medan listrik dan gravitasi antara plat kapasitor dipercepat dengan penerapan tegangan. Muatan elementer ditentukan dari kecepatan dalam arah gravitasi dan dalam arah yang berlawanan. Percobaan ini mengamati tetesan minyak yang bergerak naik turun ketika ada pengaruh medan listrik.  Gaya-gaya yang berlaku ketika tetesan bergerak ke atas dan ke bawah adalah gaya gravitasi, Stokes, Archimedes, dan gaya listrik.
Pada percobaan ini digunakan tegangan 300 dan 400 v dengan pengamatan sebanyak enam kali. Waktu tempuh tetesan minyak untuk bergerak naik dan turun yang diperoleh pada percobaan ini bervariasi berdasarkan jarak tempuh dari tetesan tersebut. Dari hasil jarak dan waktu tempuh diperoleh pula kecepatan dari tetesan minyak ketika bergerak naik dan turun. Kecepatan tetesan minyak ketika bergerak turun lebih cepat dari pada ke atas karena dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Namun pada alat gerakan tetesan minyak ke bawah dilihat ke atas.
Pada percobaan ini diperoleh nilai muatan tetesan yang mendekati nilai muatan elektron namun hal tersebut hanya terjadi pada data ketiga dan keempat yang memilik orde -19 yaitu sebesar 1.68 x 10-19 C dan 1.03 x 10-19 C. Sedangkan nilai muatan elektron hitung yang diperoleh pada percobaan ini mendekati nilai elektron yang sebenarnya dengan memiliki orde -19. Sedangkan nilai elektron teori yaitu 1.68 x 10-19 C. Adanya perbedaan hasil pengukuran dan teori terjadi karena kesalahan pengamatan dan pengukuran waktu gerak tetesan ketika proses pengambilan data.  
V.          PENUTUP
A.    Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah:
1.      Untuk mengukur waktu naik turunnya tetesan minyak yaitu dengan memperhatikan skala yang dilewati tetesan minyak dan menghitung waktunya. Waktu tempuh yang dibutuhkan sebuah tetesan minyak untuk bergerak ke bawah lebih cepat dibanding untuk bergerak ke atas. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh gaya gravitasi. Namun pada alat yang digunakan pengamatan dilihat terbalik, dimana gerakan tetesan minyak ke bawah pada alat dilihat bergerak ke atas dan begitu juga sebaliknya.
2.      Pada percobaan ditemukan jari-jari secara berurutan yaitu 6.44E-08,  3.07E-07,  4.82E-07,  4.44E-07,  3.59E-07 dan 4.18E-07. Dan ditemukan nilai berkas muatan elektron secara berurutan adalah 4.44E-21,  7.45E-20,  1.68E-19, 1.03E-19, 5.24E-20, dan 7.93E-20.
B.     Saran
Saran yang diberikan pada percobaan ini adalah sebaiknya alat yang digunakan rutin dibersihkan agar ketika mengamati gerakan dari tetesan minyak pengamat dapat lebih jelas untuk mengamati.
DAFTAR PUSTAKA

Beiser, Arthur. (1992). Konsep Fisika Modern. Jakarta: Erlangga.

Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern, alih bahasa : Hans J. Wospakrik dan Sofia           Niksolihin. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Satriawan , Mirza. 2007. Fisika Dasar. Jakarta: erlangga

Tim Dosen. 2015.Penuntun Praktikum Fisika Eksperimen 1. Makassar : UIN          Alauddin

Young dan Freedman. 2001. Fisika Universitas edisi kesepuluh jilid 1. Jakarta:       Erlangga