Kamis, 21 November 2013 | | 1 komentar

Anatomi Katak



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
(ANATOMI KATAK)




Nama              : Mohamad Ilyas
NIM                : 60400113058
Kelompok       : II (Dua)
Asisten            : Indriani

LABORATORIUM BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2013




Lembar  Pengesahan

Laporan praktikum Biologi Dasar dengan judul “ Mengenal dan Menggunakan Mikroskop” disusun oleh :

            Nama            : Mohamad Ilyas
            NIM             : 60400113058
            Kelompok     :II (Dua)

            Telah diperiksa oleh asisten/koordinator asisten dan dinyatakan dapat diterima


                                                                                          Samata,Gowa           2013

            Koordinator Asisten                                                   Asisten


            Nabillah Purnawijaya                                                Indriani
            NIM:60300111038                                                   NIM:603001120

Mengetahui
Dosen Penanggung Jawab


Adriani S.Si,M.Kes

NIDN:0904078401




 


A.     TUJUAN PRAKTIKUM
            Adapun tujuan dari prektikum ini yaitu untuk mengetahui bentuk, warna, dan lokasi organ serta hubungan dengan organ lain pada suatu sistem organ.
B.     DASAR TEORI
           Amphibi berarti “ dua kehidupan “, yang mengacu pada metamorfosis banyak jenis katak. Kecebong yang merupakan tahapan larva dari seekor katak, umumnya adalah herbivora akuatik dengan insang, sistem gurat sisi yang mirip dengan ikan, dan ekor panjang bersirip. Kecebong tidak memiliki kaki dan berenang dengan cara menggeliat seperti leluhurnya yang mirip ikan. Selama metamorphosis yang berakhir dengan “kehidupan kedua”, kaki berkembang insang dan sistem gurat sisi menghilang. Tetrapoda muda dengan paru-paru untuk bernapas, sepasang gendang telinga eksternal dan sistem pencernaan yang diadaptasikan untuk mengkonsumsi makan sebagai karnivora, merangkak ke tepian dan melalui kehidupan di darat (Suntoro, 1994).
             Meskipun menyandang nama amphibian, banyak jenis katak yang tidak melalui tahapan kecebong akuatik, dan banyak amphibian tidak hidup di dua kehidupan akuatik dan terrestrial. Beberapa katak, salamander, dan caecilian ada yang hanya hidup di air dan ada yang hidup di darat. Selain itu, larva salamander dan caecilian sangat menyerupai bentuk hewan dewasa itu adalah karnivora. Misalnya mempertahankan insang dan cirri larva lainnya ketika mencapai kematangan seksual. Sebagian besar amphibian sangat bergantung pada kulitnya yang lembab untuk melakukan pertukaran gas dengan lingkungannya. Beberapa jenis spesies darat tidak memiliki paru-paru dan bernapas hanya melalui kulit dan rongga mulutnya tersebut (Handari, dkk 2000).
           Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerjasama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam pengamatan anatomi katak dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan hubungan organ yang satu dengan yang lainnya (Wahyuningsih, 1999).
           Pada bagian extremitas anterior memiliki 4 buah jari-jari (digity) tidak ditemukan selaput renang. Anggota gerak belakang juga berjumlah sepasang, masing-masing mempunyai bagian yakni pada kaki bawah, betis dan telapak kaki. Pada bagian extremitas posterior memiliki 5 buah jari-jari dan memiliki selaput renang. Katak mempunyai sepasang paru-paru yang berbentuk gelembung tempat bermuaranya kapiler darah. Permukaan paru-paru diperbesar oleh adanya bentuk-bentuk seperti kantung sehingga gas pernapasan dapat berdisfusi. Paru-paru dengan rongga mulut dihubungkan oleh bronkus yang pendek (Wahyuningsih, 1999).
C.    METODE PRAKTIKUM
1.             1Waktu dan Tempat
           Adapun waktu dan tempat praktikum ini yaitu :
Hari/ Tanggal : Jum’at/ 8 November 2013
Wakttu            : 15.00 – 17.00 WITA
Tempat           : Laboratorium Zoologi, Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas                                                     Negeri Alauddin Makassar, Samata – Gowa.
2.               2Alat dan Bahan
a.       Alat
      Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu botol pembius (toples), baki bedah (papan seksi), satu set alat bedah (gunting, pinset, dan jarum).
b.      Bahan
      Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu katak sawah (Rana Cancanivora), kapas, eter/ kloroform.

3.               3.  Cara Kerja
                     Adapun cara kerja pada praktikum ini yaitu :
1.      Pengamatan Morfologi
a.       Mematikan katak : mengambil segenggam kapas membasahi dengan eter/ kloroform, lalu memasukan katak kedalam baki botol pembius (toples), menutup rapat dan membiarkan katak mati.
b.      Pengamatan : mengeluarkan katak kemudian meletakkan katak diatas baki bedah (membiarkan kapaskapas dalam botol dan menutup rapat karena uapnya berbahaya), mengamati bagian  luar katak :
1.      Mata kelopak dan selaput tidur
2.      Lubang hidung luar
3.      Membran tympani
4.      Alat gerak depan dan belakang
5.      Permukaan kulit
2.      Pengamatan Anatomi
a.       Dengan arahan dari asisten, melakukan pembedahan dengan hati – hati diatas baki bedah.
b.      Mengamati letak semua organ dalam pada katak tersebut.
c.       Mengamati seluruh organ dan menggambar sesuai sistem organ yang disusunnya.
d.      Mengamati dapat pula dilakukan dengan cara memotret pada jarak dekat.
D.    HASIL DAN PEMBAHASAN
a.       Hasil Pengamatan
            Adapun hasil pengamatan yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu :
1.      Morfologi Katak
Adapun morfologi katak yaitu :

a.       Bagian ventral
                                                                  Keterangan :
1.      Mulut (cavum oris)
2.      Kotak suara (saccus vocalis)
3.      Jari – jari (digity)
4.      Lengan  atas (branchium)
5.      Lengan bawah (antebranchium)
6.      Perut (abdomen)
7.      Paha (femur)
8.      Betis (crus)
9.      Kaki (pes)
b.      Bagian dorsal


 














Keterangan :
1.      Mulut (cavum oris)
2.      Mata (visus)
3.      Membran tympan
4.      Jari – jari (digity)
5.      Lengan atas (branchium)
6.      Lengan bawah (antebranchium)
7.      Badan (tronekus)
8.      Bintik (bikalemanis)
9.      Paha (femur)
10.  kloaka
11.  Betis (crus)
12.  Membran swim
2.      Anatomi Katak
        Adapun anatomi katak yaitu :
a.       Sistem Pencernaan


 













Keterangan :
1.      Rongga mulut (rima oris)
2.      Kerongkongan (esophagus)
3.      Hati (hepar)
4.      Lambung (ventrikulus)
5.      Usus halus
6.      Usus besar
7.      Rektum
8.      Kloaka      
b.      Sistem Pernapasan
                                                            Keterangan :
1.      Faring
2.      Laring
3.      Trakea
4.      Bronkus
5.      Bronkiolus
6.      Alveolus


c.       Sistem Kardiovaskular
                                                            Keterangan :
1.      Aorta kanan (aorta dexter)
2.      Serambi kanan (atrium dexter)
3.      Bilik (ventrikel)
4.      Serambi kiri (atrium senister)
5.      Aorta kiri (aorta senister)


d.      Sistem Urogenital
1.      Jantan
                                                            Keterangan :
1.      Badan lemak
2.      Testis
3.      Vasdeverens
4.      Ginjal
5.      Uretra
6.      Kantong kemih
7.      Kloaka

2.      Betina
                                                            Keterangan :
1.      Oviduk
2.      Tuba fallopi
3.      Ginjal
4.      Ovarium
5.      Sel telur
6.      Uretra
7.      Kantong kemih
8.      Kloaka


b.      Pembahasan
1.      Morfologi Katak
      Katak adalah sejenis hewan amfibi. Amfibi merupakan kelompok hewan vertebrata yang fase daur hidupnya dapat berlangsung di air dan darat. Oleh sebab itu, awal kehidupannya dimulai dengan lingkungan air dan setelah mengalami metamorphosis akan hidup di lingkungan darat. Katak terbentuk dari beberapa jaringan yang menyusunnya, didalam tubuhnya terdapat beberapa organ misalnya : paru-paru, jantung, hati, lambung, usus dan sebagainya.
a.       Ventral Katak
            Pada bagian ventral tubuh katak tidak berbeda jauh dengan bagian dorsalnya. Pada bagian inti terdapat kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata sebagai alat penglihatan, juga terdapat lidah dan mulut yang berfungsi untuk mengunyah makanan. Pada bagian badan terdapat perut. Sepasang lengan dan paha yang melekat pada tubuhnya, juga terdapat betis yang terletak di bawah paha. Katak mempunyai jari-jari yang dapat membantu katak pada saat berenang. Selaput renang yang berfungsi member keseimbangan dan kecepatan pada katak saat berenang.
b.      Dorsal Katak
            Pada bagian dorsal tubuh katak terdiri atas kepala dan badan. Pada bagian kepala terdapat sepasang alat penglihatan (mata). Mata katak mempunyai pelupuk mata atas dan pelupuk mata bawah. Pada kepala juga terdapat selaput pendengaran yang berfungsi sebagai alat untuk mendengar. Badan katak licin karena pada kulitnya ada lender yang menyebabkan kulit katak tetap basah dan berfungsi sebagai pelindung tubuh katak, pengatur suhu dan membantu dalam pernapasan sebagai amfibi. Pada katak terdiri dua pasang anggota gerak depan dan belakang, mempunyai jari-jari yang berfungsi membantu katak saat berenang, karena katak mempunyai selaput renang yang dapat member keseimbangan dan kecepatan katak pada saat berenang. Pada katak juga terdapat kloaka yang berfungsi saluran pembuangan.


2.      Anatomi Katak
      Pada anatomi katak terdapat jantung, paru-paru hati, lambung, usus halus, usus besar, ginjal, testis, saluran pengeluaran dan kloaka. Jantung terletak antara paru-paru dan hati, hati berfungsi menghasilkan empedu, paru-paru adalah kantong elastic yang tipis dan pada permukaan dinding dalamnya terdapat lipatan sehingga berwarna kemerahan, usus besar dan usus halus makanan diteruskan ke usus besar kemudian setelah itu sisa-sisa makanan yang tidak terpakai disalurkan dan dibuang melalui kloaka, testis terdiri dari sepasang testis juga berwarna kuning, lambung merupakan tempat pencernaan makanan secara kimiawi karena didalamnya dihasilkan enzim, antara lain pepsin dan tripsin yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup katak, usus halus katak tidak terlalu besar atau panjang. Didalam usus makanan yang berasal dari lambung dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim pencernaan, setelah itu sari-sari makanan diserap, dan ginjal berukuran kecil yang letaknya dibawah empedu dan berwarna merah. Diantara serambi dan bilik terdapat sekat atau klep dari vertical darah yang akan keluar melalui batang nadi atau trucus aterious.
a.       Sistem Pencernaan
            Pada sistem pencernaan katak terdiri dari rongga mulut, faring, kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar, dan kloaka. Rongga mulut berfungsi untuk membawa makanan ke kerongkongan, faring adalah saluran tempat bermuaranya udara dari rongga hidung dan makanan dari rongga mulut, kerongkongan, makanan dari rongga mulut masuk ke kerongkongan, hati berfungsi sebagai penawar racun dan menghasilkan empedu, lambung merupakan tempat pencernaan secara kimiawi, usus halus katak tidak terlalu besar atau panjang. Di dalam usus makanan yang berasal dari lambung dicerna secara kmiawi dengan bantuan enzim pencernaan, usus besar dari usus halus makanan diteruskna ke usus besar, dan kloaka pada katak selain berfungsi mengeluarkan sisa-sisa makanan juga untuk saluran pengeluaran ovum maupun sperma.
b.      Sistem Pernapasan
            Sistem pernapasan katak terdiri dari paru-paru dan kulit serta lapisan rongga mulut atau kulit. Selanjutnya akan dibawa ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Dengan gerakan teratur, udara masuk ke dalam cavum oris melalui nerest kemudian dalam cavum ditemukan atau diteruskan ke dalam pulmo, karena konsentrasi otot dasar dinding mulut, selanjutnya udara dikeluarkan ke cavum oris dengan bantuan desakan dari dinding badan dan juga karena elastisitas pulmo. Dan pada waktu itu, klep nerest internal terbuka sehingga udara keluar, pada inspirasi klep nerest menutup.
c.       Sistem Kardiovaskular
            Alat peredaran katak terdiri dari jantung, dan pembuluh nadi katak. Jantung memiliki tiga ruang yakni satu ventrikel atau bilik berbentuk kerucut dan dua serambi.
1.      Aorta kanan dan kiri
Lengkung aorta bercabang menuju ke tungkai depan, selanjutnya aorta yang merupakan lanjutan dari aorta kanan dan kiri bergabung jadi nadi punggung yang akan bercabang-cabang menjadi nadi kecil mengalirkan darah ke berbagai alat tubuh seperti otot, hati, alat pencernaan, ginjal dan sebagainya.
2.      Atrium kanan
Atrium kanan berdinding tipis, darah yang masuk ke atrium kanan berasal dari venosus yang kaya akan karbondioksida.
3.      Atrium kiri
Atrium kiri juga berdinding tipis, darah yang masuk ke atrium kiri berasal dari vena paru-paru dan kulit yang kaya akan oksigen, selanjutnya darah dari sistem atrium ini masuk ke ventrikel.
4.      Ventrikel
Ventrikel berbentuk kerucut dan berdinding tebal. Diantara serambi dan bilik terdapat sekat atau klep dari ventrikel darah yang akan keluar melalui batang nadi atau trucus aterious.
d.      Sistem Urogenital
1.      Reproduksi katak betina
      Sistem genitalis feminus yang terdiri dari sepasang ovarium yang diletakkan dengan bagian dorsal coelum oleh alat-alat penggantung disebut mesovarium yang terdiri dari lipatan perotonium. Pada ovarium juga terdapat cassus odipasum yang berwarna ke kuning-kuningan pada breading season ovarium yang masuk menembus dinding ovarium dan ovum yang menuju kloaka dan suatu papillae.
a.       Ginjal berukuran kecil letaknya di bawah empedu dan berwarna merah.
b.      Ovarium terdapat pada organ rongga perut, berwarna putih bila belum berisi, berwarna ke kuningan-kuningan bila belum terisi sel telur akan berwarna kehitaman karena adanya pembentukan pigmen.
c.       Oviduk merupakan saluran ovum.
d.      Ureter merupakan saluran yang berfungsi sebagai saluran urine.
2.      Reproduksi katak jantan
      Sistem genetalis masculinus yang berupa sepasang testis berbentuk oval berwarna ke putih-putihan yang terletak disebelah anterior dari ren, diikat oleh alat penggantung yang disebut mesorchium yang terdiri dari lipatan peritonim disebelah craniel. Testis terdapat saluran halus yang bermuara pada saluran kencing kemudian menuju kloaka akhir dari ureter mengalami pembesaran yang disebut vesichule seminalis sebagai tempat penampungan spermatozoa sementara.
a.       Badan lemak memberikan kehidupan pada ovum.
b.      Ginjal berukuran kecil letaknya dibawah empedu dan berwarna merah.
c.       Testis terdiri dari sepasang testis juga berwarna kuning.
d.      Vasdifferensial tempat pematangan sperma.
e.       Kantong kemih, berupa gelembung tipis.
Ureter merupakan saluran keluar dan berjalan ke claude dan berakhir pada pepilia uroginetalia yang bermuara pada kloaka.
E.     Kesimpulan
      Berdasarkan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa susunan tubuh katak mulai dari kepala, alat penglihatan, selaput pendengaran, lengan atas, lengan bawah, jari-jari, paha, betis, kloaka dan selaput renang. Sistem pernapasan pada katak yaitu meliputi trakea, bronkus, paru-paru kanan dan kiri, serta alveolus. Sistem pencernaan pada katak terdiri atas rongga mulut,  faring, kerongkongan, hati, lambung, usus halus, usus besar dan kloaka. Sistem sirkulasi pada katak yaitu terdiri atas sepasang sorta, sepasang serambi dan bilik. Sistem reproduksi katak jantan yaitu meliputi badan lemak, ginjal vas deferens, ureter, kantong kemih dan kloaka. Sedangkan pada katak betina meliputi oviduk, ginjal, ureter, kantong kemih dan kloaka. Sruktur anatomi katak  terdiri atas sistem respirasi disektivus, sirkulasi, ekskresi, dan urogenital, Semua organ-organ pada katak membentuk sistem organ yang akan menjalani fungsinya masing-masing pada tubuh katak. Warna hijau pada katak disebabkan oleh pigmen warna disebut kromatofora.








DAFTAR PUSTAKA
Handari, dkk, Anatomi Hewan. Makassar: FMIPA UNM, 2000.
Suntoro, Biologi Umum. Makassar: FMIPA UNM, 1994
Wahyuningsih, Biologi III. Makassar: FMIPA UNM, 1999.